RED FRUIT

Friday, August 06, 2010

;
...Red fruit is a kind of traditional fruit from Papua, Indonesia. By society of Wamena, Papua, this fruit is called kuansu. Pandanus conoideus Lam is the scientific name for Red fruit, this crops is categorized as pandan family with trees resembling to pandan tree, but red fruit tree can grow very tall up to 16 meters high, and the branches can reach 5-8 m that is supported by tunjang roots on the stem at down side.The cultivator fruit is oval-shaped and very red color. The fruit size reaches 55 cm long, 10-15 cm diameter, and weighs 2-3 kg. The color is bright maroon red when ripe, although there are actually a kind of red species with different color which are brown and yellowish brown color.

For people in Wamena, Red Fruit is presented for customary party called pesta baker batu. However, many who use it as medicine. Traditionally, red fruit have been consumed hereditary since very long time ago because it has many peculiarity to cure diseases such as preventing various eye diseases, intestinal worms, skin, and increase stamina.

The research for the efficiency of red fruit had done for the first time by Dr. I made Budi, MS. from University Jayapura who is lecturer and nutrition expert. He referred to the habit (tradition) of Wamena people who always consume red fruit in many occasions for health purpose.
The observations on the local Wamena people, Timika, proven that they always have good stamina and less health problem while they live in the limited condition in the open nature (jungle) that often very cold, without clothes, hard activities and hard situation.

Physically feature of Wamena population is rarely attacked by degenerative diseases such as hypertension, diabetes, heart diseases and cancer.


By examining the content of the nutritional composition, discovered that in the red fruit extract juice is contains oh high antioxidants (average content):
Karoten (12.000 ppm)
Betakaroten (700 ppm)
Tokoferol (11.000 ppm)

And also several other substances that increase endurance, are: oleic acid, linolenic acid, dekanoat, Omega 3 and Omega 9 which are all active compounds antidote to the formation of free radicals in the body.
The increase in natural cells that suppress the presence of cancer cells as potent free radical compounds neutralize cancer-causing carcinogens.
In some limited research conducted by Dr. I Made Budi, direct treatment methods with Red Fruit, researchers revealed a very high success in treatment efforts carried out against several diseases.

The few types of diseases that can be treated with red fruits are as follows;
1. AIDS
2. Cancer
3. Tumor
4. Uric Acid
5.High Blood Pressure and Stroke
6. Diabetes
7. Osteoporosis
8. Eyes disorder
;
IN BAHASA INDONESIA :
..Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua, Indonesia. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan.
Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengkonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta terkadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.
Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung
antioksidan (kandungan rata-rata):Karoten (12.000 ppm)Betakaroten (700 ppm)Tokoferol (11.000 ppm)
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain:
asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada
arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit.

Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina.

Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen
Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.

Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.

 
 
 

Counter

Yuni